Smart city menjadi salah satu konsep perkotaan masa depan yang kerap digembar-gemborkan banyak pihak. Indonesia saat ini sedang menjadi target penerapan konsep smart city yang dikembangkan perusahaan teknologi terkemuka.
Namun, sebelum menerapkan konsep smart city ada beberapa tahapan yang harus dilakukan agar penerapan konsep kota masa depan itu bisa berjalan optimal. Menurut Teguh Prasetya, Pengamat Teknologi dan Telekomunikasi setidaknya ada tiga tahapan yang harus dilakukan jelang penerapan smart city.
"Ada tiga tahapan yang harus dilakukan kalau mau menerapkan smart city yaitu otomasi, manajemen kontrol serta disaster dan recovery security management," ungkap Teguh yang dijumpai tim Tekno Liputan6.com.
Teguh juga memaparkan bila Indonesia ingin menerapkan maka masyarakat dan pemerintah harus satu suara mendukungnya. Evolusi kota menjadi smart city diklaim Teguh sangat mungkin untuk menghindari inefisiensi dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
"Smart itu kuncinya lebih tertata. Maka seharusnya kalau smart city diterapkan maka penggunaan listrik, air dan sumber daya lainnya bakalan lebih mudah dikontrol supaya lebih efektif dan tidak terbuang-buang percuma," ungkapnya.
Pendukung lain yang diperlukan sebuah kota dalam perubahan menjadi kota pintar ialah infrastruktur yang mumpuni. Bagiamanapun smart city merupakan gabungan antara teknologi, komunikasi dan infrastruktur yang memadai demi melahirkan kemudahan dan penghematan bagi masyarakat.
Ericsson merupakan perusahaan teknologi yang ikut mengembangkan teknologi pendukung smart city. Perusahaan asal Swedia ini berharap teknologi pintar pendukung smart city akan banyak diterapkan di berbagai negara di tahun 2020 mendatang.