Seorang ilmuwan asal Denmark, Profesor Steen Dissing, menciptakan sebuah helm yang dapat mengatasi depresi melalui metode terapi khusus. Dengan menghantarkan gelombang elektromagnetik ke otak, sejauh ini helm khusus tersebut diklaim cukup menjanjikan.
Perangkat ini berisi kumparan yang dapat memberikan sinyal listrik ke otak untuk memperbaiki sel-sel darah yang rusak. Mengutip laman BBC, Kamis (8/5/2014), helm ini telah diuji kepada 65 pasien. Percobaan dilakukan oleh Department of Cellular and Molecular Medicine di Universitas Kopenhagen dan Psychiatric Centre Hillerod di Selandia Utara.
Dalam uji klinis yang selama ini berlangsung, dua pertiga pasien yang menggunakan helm ini mengatakan bahwa gejala depresi mereka telah menghilang dan suasana hatinya pun mulai membaik dalam waktu sepekan pasca penggunaan.
"Perangkat ini meniru medan listrik di otak dan memicu mekanisme penyembuhan secara alami. Impuls listrik mengaktifkan kapiler di otak, yang membentuk pembuluh darah baru dan mengeluarkan hormon pertumbuhan," kata Dissing.
Dissing menegaskan, kalau metode terapi ini berbeda dengan terapi electroconvulsive (ECT). "Sinyal listrik yang digunakan helm ini sangat kecil, sementara ECT memiliki sinyal elektrik yang besar. Dalam beberapa kasus akan menyebabkan hilangnya memori pada pasien.
Satu-satunya efek samping yang dirasakan ketika terapi dengan helm ini adalah rasa mual ringan. Namun, pasien mengatakan hal itu akan menghilang dengan sendirinya setelah pengobatan selesai. ECT sendiri telah digunakan sejak tahun 1940an untuk mengobati pasien dengan depresi yang sangat parah.