National Security Agency (NSA) diduga secara diam-diam menyertakan backdoor dan tool spyware lain ke dalam router, server, dan perangkat jaringan komputer lain di Amerika Serikat (AS) sebelum diekspor ke berbagai negara. Laporan mengenai campur tangan NSA di hardware ini berasal buku jurnalis Glenn Greenwalds , No Place To Hide.
Dilansir Cnet, Sabtu (17/5/2014), Greenwald disebut mendapatkan dokumen dari mantan kontraktor NSA, Edward Snowden, yang mengungkapkan bahwa NSA menerima atau 'mencegat' berbagai perangkat di AS sebelum di ekspor.
Ironisnya, tindakan yang dilakukan ini sama seperti tudingan Pemerintah AS terhadap perusahaan telekomunikasi Tiongkok, Huawei, pada 2012. Huawei dituding sebagai perpanjangan tangan pemerintah Negeri Tirai Bambu.
Adapun dalam laporan terbaru ini, NSA diduga memasukkan tool backdoor ke dalam hardware buatan AS, kemudian mengemas kembali peralatan tersebut dan mengirimkannya ke konsumen internasional.
Dengan sistem backdoor, NSA bisa mendapatkan akses ke jaringan yang sangat luas dan para pengguna.
Pihak NSA dalam pernyataanya mengatakan bahwa mereka bergantung pada produk buatan AS untuk melindungi informasi sensitif negara. Selain itu, lembaga intelijen Negeri Paman Sam ini hanya fokus pada target intelijen asing. Namun NSA menolak mengomentari rincian aktivitas tersebut.
Ini bukan kali pertama NSA mendapat tuduhan serupa. Media Jerman, Der Spiegel, pernah menuding NSA mencampuri pengiriman peralatan elektronik untuk menyematkan spyware, sebagai upaya mendapatkan akses remote ke sistem ketika peralatan tersebut telah dikirim dan dipasang.
Menurut laporan itu, NSA menanamkan backdoor untuk mengakses komputer, hard drive, router, dan perangkat lainnya dari perusahaan seperti Cisco, Dell, Western Digital, Seagate, Maxtor, Samsung, dan Huawei.